Miss

"I miss the time when we spent our time together"

Entah apa yang merasuki ku sehingga jari-jari tangan ku sampai mengetik seperti itu.
Ini rindu.
Rindu yang menggebu-gebu dalam asa. Dan meletup-letup dalam jiwa.
Rindu yang rasanya mungkin sakit.
Hai kau pria berjubah hitam!
Siapa? Ya kau!
Aku membayangkan engkau memakai kuda putih dan begitu tampannya engkau, lalu kau tau apa? Itu tidak akan pernah terjadi, sudah ku beri tahu itu khayalan.
Sama seperti rinduku padamu yang takkan pernah terbalaskan.
Seperti aku yang merindukanmu tapi hanya dapat mendapatimu dalam khayalanku.
Tapi dunia khayal membuatmu seolah-olah ada disini dekat sekali denganku.
Bolehkah aku bertanya?
Tentang apa?
Tentang rindu. Apakah boleh aku merindukanmu?
Apa kau akan marah jika aku merindukanmu?
Ah aku tak pernah suka ketika kepalaku di serang puluhan pertanyaan yang selalu memaksa mencari jawabnya.
Dan ya! Jawaban itu hanya ada darimu. Bolehkah?
Bolehkah aku tau jawabnya?
Saat ini yang aku mau hanyalah kamu tau bahwa aku rindu.
Dan aku harap semua tanya ku. Kamu yang jawab.