Minggu, 05 Juni 2011

Entahlah hahahaha

Itu berkaitan dengan harga diri. Ya itu benar. Seseorang memang harus menghadapimu dengan martabat dan harga diri supaya kamu tidak menganggapnya sampah. Apabila mencintai dan dicintai adalah masalah bagiku. Karena apapun yang kau dapat, harus selalu kau bayar, baik secara tunai maupun kredit. Dunia ini persis pasar, ya kan? Apapun harus ada transaksi yang jelas. Kalau tidak, kamu jadi pencuri. Hukuman bagi pencuri itu sudah jelas. Jika ada empat orang saksi, kamu sudah pantas tidak memiliki tangan lagi. Tapi sampai saat ini aku belum juga pantas untuk seseorang yang mencuri kepolosan hati.

Setelah bertemu denganmu aku tidak polos lagi, tapi aku tidak bisa menuduhmu mencuri. Tidak ada bukti. Tidak ada saksi. Hanya Tuhan saja yang tahu bagaimana kamu menarik hatiku hingga aku tidak memilikinya lagi.

Orang yang tidak memiliki hati pasti dia bukan manusia lagi. Tapi, entahlah. Setelah hatiku kau curi, aku malah jadi lebih manusiawi.

Aku sedang membangun mimpi mengenai suatu negeri ketika kamu datang.


-Cerpen Sebenarnya Aku Mencintaimu Hanya Saja Aku Tidak Mengakataknnya. Yuni Kristianingsih, 2003

*nemu dari soal UTS Bahasa Indonesia semester 2. Soal no 1. Entah mau menilai apa? :o*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here, Cheers! :)