Minggu, 11 September 2016

August 2016

Hello blogwalker!
Postingan ini akan cukup panjang, jadi pastikan kamu siap membaca tulisan ini ya.
Di tengah kegabutan setelah lulus kuliah dan belum ada niat untuk mengerjakan revisian, maka dari itu postingan hari ini mau menceritkan mengenai sepanjang bulan Agustus yang sangat unpredictable untuk Maharani. Di bulan ini Maharani melalui 2 macam sidang yaitu sidang komprehensif dan sidang akhir skripsi yang mana menjadi penentuan apakah saya lulus menjadi seorang sarjana atau tidak. Kalau ditanya oleh orang lain bagaimana rasanya mau menghadapi sidang? Saya cuma bisa jawab, resah. Setiap malam deg-degan, bangun tidur keingetnya skripsi dan sidang, kebayang-bayang terus di kepala, tidurku tak nyenyak. Sering banget sampai terbawa mimpi dan bangun-bangun mandi keringat. Hahahahahaha.
Dari mulai sidang Usulan Penelitian pada bulan April, sidang pertama yang juga bikin deg-degan, mau dibilang kata orang itu santai dan nggak bikin tegang tapi tetep aja dari semalamnya sudah tegang dan gemetaran. Mana Maharani kalo tegang dan deg-degan suka mual, makanya sepanjang tegang itu terus-terusan mual. Hari H sidang Usulan Penelitian dilalui dengan lancar dan yaaaaaa memang cuma bikin "Oh, gini doang?".
Sidang kedua adalah sidang Komprehensif yang paling bikin deg-degan dibanding semuamuanya.. Sidang yang materi ujinya itu adalah materi dari semester satu sampai semester tujuh yang udah lupa-lupa lagi dan modul pun tebel banget. Persiapan menuju sidang Komprehenif baru dari h-2 minggu belajar di rumah dan h-1 minggu belajar di kampus dengan kelompok belajar dadakan ala-ala dengan ketua kelompoknya Andri si super cerdas. Hahahahaha. Jadi, saya, Rasta, sama Fanny tugasnya menyimak Andri yang menjelaskan materi. Belajar sudah, baca-baca buku sudah, mengafal sudah, paham juga sudah lumayan, tapi rasanya tegang banget karena nggak kebayang akan dapat penguji seperti apa dan pertanyaan apa yang akan ditanyakan. Hari-hari sebelumnya masih santai banget, sampai akhirnya keluarlah jadwal yang dikirim di grup dan kebagian hari pertama sidang tanggal 1 Agustus, langsung deg-degan, mules banget dan mual. Tegang. Ya sudah cuma bisa berdoa, usahanya kan sudah.

1 Agustus 2016.
Pergi bareng sama Fanny ke kampus, beruntunglah barengan terus sama Fanny dari jaman sidang UP sampai sidang skripsi. Janjian pergi bareng ke kampus, sampe kampus tambah tegang. Pembukaan sidang oleh pak dekan dan tambah tegang. Setelah itu menunggu giliran dan setelah menerka-nerka akhirnya tahu dapat penguji siapa saja. Pertama dipanggil oleh dosen yang super baik, tapi pas masuk tegang dan gemeteran, lama-lama karena bapaknya baik eh nggak kerasa 10 menit selesai begitu saja. Cuma disuruh menggambar model komunikasi dan ditanya pengertian, sisanya malah diskusi dan malah dikasih tahu bapaknya. Yang kedua ini agak zonk, stuck di ruang sidang selama hampir 30 menit. Dikasih pertanyaan yang diluar ekspektasi, yaaaa memang sih masih dalam konteks komunikasi, cuma nggak mengira akan ditanya sampai se detail itu karena saya cuma belajar yang umumnya saja. Nggak bisa jawab beberapa pertanyaan, ketika bisa jawab eh di balikin lagi sama bapaknya... temen-temen yang kata saya mereka pintar aja pas keluar ruang sidang mukanya pucet dan cemberut, di dalam ruangan nahan kesel sampai ke ubun-ubun hwahahahahaha. Penguji ketiga juga agak zonk, ketika ditanya beliau bilangnya pertanyaannya sederhana tapi tetep aja saya agak bingung jawabnya.. Akhirnya ketegangan hari itu berlalu dan hamdallah lulus setelah nunggu cukup lama. Selanjutnya adalah sidang skripsi di minggu berikutnya.

Sehabis yudisium sidang Komprehensif bersama Fanny dan Rasta
Foto bareng Fanny sehabis foto untuk ijazah di lab Fotografi
8 Agustus 2016.
Lagi, di hari ini berangkat bareng sama Fanny. Hari ini perbekalan banyak sekali, dari mulai skripsi, catatan, laptop, dan bawa heels, wuah udah kayak mau mudik bawannya berat banget pokoknya. Hari ini entah mengapa begitu santai, tidak setegang waktu sidang Komprehensif yaaaa walaupun ujung-ujungnya tegang sampai mual juga. Kebetulan sekali hari itu sudah hujan sedari subuh, dingin, dan pagi itu masih gelap, suasana jadi agak gloomy. Kok rasanya sesuai banget gitu agak dramatis hahahaha. Dari jauh-jauh hari sudah line teman-teman dan sahabat buat minta doanya supaya dilancarin dan dipermudah, sampai akhirnya hari ini pun tiba. Masuk ruangan untuk pembukaan sidang dan lihat jadwal jam sidang beserta pengujinya, merasa agak lega karena kayaknya pengujinya nggak susah dan kebagian di ruangan yang jauh dari orang-orang. Iya, jadi saat itu ruang sidang seharusnya di lantai 3 ruang perkuliahan, tapi kloter saya kebagian di fakultas.

Seingat saya, saya waktu itu dapat giliran keempat untuk diuji oleh dua penguji, yaitu satu dosen penguji dan satu dosen pembimbing saya sendiri, karena dua dosen yang lainnya baru datang siang hari yang menyebabkan kami semua harus diuji seperti sidang Komprehensif, diuji dalam bentuk tanya jawab satu orang-satu orang. Penguji pertama berjalan lancar, menunggu penguji selanjutnya yang baru datang siang hari, kami sudah lapar, gabut, bosan, tidak karuan dan belum merasa lega. Pukul 11 siang salah satu dosen penguji datang, namun terpotong oleh istirahar jadi ditunda terlebih dahulu. Sementara kami semua menunggu, teman-teman yang diuji di lantai 3 sudah mundar-mandir ke fakultas karena hampir sebagian besar telah selesai diuji sementara kloter saya sama sekali separuhnya pun belum. Yang membuat lama adalah salah satu dosen penguji yang menguji dengan rentang waktu 30-40 menit per-orang dan itu cukup memakan waktu, sementara dosen penguji yang satunya baru datang sekitar pukul 1 siang. Saking lamanya kloter kami saat diuji, teman-teman dan bahkan dosen pun berkali-kali bertanya "udah beres belum sih?" jangankan mereka, kami saja yang diuji sudah ingin lekas selesaaaaai. Sampai akhirnya semua selesai di uji sekitar pukul 4 sore, sementara yang di lantai 3 telah selesai sejak pukul 3 sore. Setelah selesai diuji, kami semua pergi ke lantai 3 untuk menunggu yudisium. 

Sehabis bete dan bosan menunggu lama, di lantai 3 bertemu teman-teman untuk mengobrol dan ketawa-ketawa sambil gosip dikit, tapi tetap saja nggak berhasil nutupin rasa deg-degan dan tegang kepikiran hasil sidang. Lulus apa nggak, lulus apa nggak, tangan dingin dan deg-degan. Sekitar jam 4.45 kami semua disuruh masuk ke ruangan untuk yudisium, Jadi hari itu urutan saya ada di 10 orang terakhir di urutan bawah dan saat yudisium otomatis dibacakan di urutan cukup akhir, tegangnya nggak tanggung-tanggung. Masuk ruangan mulai mual lagi karena tegang ditambah lihat Wira yang nggak berhenti nangis karena tegang, sepanjang yudisium cuma bisa pegang tangan yang erat sama Resti sambil terus peluk Resti. Di dua kali sidang, dua-duanya pegangan tangan sama Resti saking tegangnya. Sampe akhirnya giliran Resti dinyatakan lulus, aaaaaah udah lega dan masih dalam posisi saling meluk, pas giliran nama saya yang dibacakan aaaaaah lemas, alhamdulillah akhirnya lulus dan langsung meneteskan air mata. Terharu. Meluk Resti sampai agak lama, akhirnya ya Allah sore itu Maharani lulus juga. Habis itu sidang ditutup dan diberikan selamat oleh bapak Dekan beserta wakilnya. Habis itu saling nyelamatin satu sama lain, pelukan dan sambil nangis-nangis. Sesungguhnya memang drama, tapi terharu bangeeeeeet sumpah, campur aduk, senang, sedih, lega, terharu, bangga dan aaaaah segalanya. Pelukan sama teman-teman seperjuangan satu-persatu yang bikin air mata terus ngalir. Dari lantai 3 turun ke bawah barengan temen-temen, taunya dibawah setiap ketemu temen-temen dan junior yang ngasih selamat nggak tahan terharu bangeeeeeeeeet, nangis lagi. Setiap di ucapin selamat akhirnya lulus, saya nangis lagi. Hahahahahaha dramaaaa bangeeeet tapi serius itu terharu banget dan super membahagiakan, seharian itu resah akhirnya terbayar sudah, air matanya air mata bahagia.

Turun dari tangga batu sambil masih berlinang air mata, ternyata di bawah sana sudah ada pacar dan sahabat-sahabat yang nungguin sambil bawain bunga. Aaaaaaa makin menjadi haru dan bahagianya melihat mereka hadir dan ikut merayakan, saking bahagianya sampai refleks lihat ada Pasa yang udah lama nggak ketemu dan malah Pasa orang pertama yang dipeluk saat itu, bukannya pacar sendiri. Hahahahahahahaha maafkan, Rizki. Saking excited nya lihat sahabat yang satu itu malah dia yang dipeluk duluan. Terus satu persatu dipeluk dan nangis lagi-nangis lagi, dibawain bunga, seneng bangeeeet, terus udah ngode minta dibawain kentang goreng eh dibawain juga sama Ajeng, memang sahabat terbaik. Sore itu, Maharani Fitri Lestari Nurnia resmi menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi. 8 Agustus 2016 adalah salah satu momen membahagiakan di tahun ini yang tidak dapat dilupakan. Terimakasih banyak pacar dan sahabat-sahabat yang sudah meluangkan waktunya ikut berbahagia merayakan kelulusan Maharani. I'm really happy and super excited! Bersyukur sekali akhirnya bisa lulus di tahun ini, setelah pada awalnya sempat merasa pesimis bisa ikut sidang bulan Agustus dan akhirnya bertekad nggak boleh sampe nambah semester dan harus bayar ini itu lagi, kebut kerjain bab 4 selama dua minggu, revisi 2 hari dan akhirnya acc untuk sidang. Alhamdulillah ya Allah, saya percaya bahwa selalu ada jalan jika kita mau berusaha. Segala perjuangan, pusingnya, kacaunya, bergadangnya, nggak bisa tidurnya, bolak-balik kesana-kesininya, galau narasumbernya, dan segala kesedihan lainnya akhirnya terbayar sudah dengan kelulusan ini. Masih nggak percaya akhirnya Maharani lulus juga dengan waktu 3 tahun 11 bulan, sempet tegang karena ketika orang-orang sudah daftar judul skripsi bahkan saya dan Danira masih Job Trainning tapi akhirnya saya bisa sampai di tahap ini. Alhamdulillah lagi, Alhamdulillah terus. Terimakasih ya Allah.

Omongan itu doa! Percaya deh, hal itu terjadi sepanjang tahun ini, dan ya Allah saya beryukur sekali satu persatu harapan dan doa itu bisa terkabul di tahun ini. Sepele, tapi membahagiakan. Tahun lalu waktu ke wisuda senior di kampus di bulan yang sama, saya menuliskan caption "semoga saya bisa menyusul di tahun depan di bulan yang sama" dan Alhamdulillah hal ini terealisasikan.. Lalu, di tahun lalu saya pernah menulis resolusi kalau tahun ini semoga punya pacar setelah 5 tahun menjomblo dan Alhamdulillah lagi tercapai hehehe dan satu lagi, saya pernah ngomong dalam hati kalau tahun ini harus bisa ganti handphone sebelum sidang skripsi dan entah bagaimana rencana dari Allah akhirnya hal tersebut terealisasikan juga, jadi saya percaya kalau omongan itu doa, masih banyak yang lainnya, tapi kiranya itu cukup menggambarkan sebagian dari seluruh harapan yang akhirnya terealisasikan di tahun ini. 

8 Agustus 2016
Terimakasih untuk selempang, bunga, hadiah dan balonnya..
Officially, Maharani Fitri Lestari Nurnia, S.Ikom

Dibalik kebahagiaan itu, ada orang-orang yang punya peran penting di kehidupan Maharani setelah tentu saja orang tua, mereka adalah sahabat-sahabat sedari jaman SMP dan kuliah yang mengisi hari-harinya Maharani.

Tiara Ajeng Sartika! Sahabat selama 9 tahun!
Ajeng, yang nyempetin hadir hari itu bawain bunga dan French Fries kesukaannya Maharani. My unbiologically sister. Sekelas 2 tahun jaman SMP, sahabat tempat curhat, tempat ngutruk, partner gigs selamanya, partner kulineran, partner makan durian, partner pecicilan, partner lari pagi, partner gibah, dan segalanya dari jaman jahiliyah masih alay punya akun ym masih ciibeheldenth sampai sekarang kita sama-sama sudah hijrah mengenakan jilbab, yang tahu segala kealayan dan aibnya Maharani, cerita kehidupan dan kisah cintanya segalanya Ajeng tahu sampe saat ini. Alhamdulillah, terimakasih banyak Ajeng sudah meluangkan waktunya untuk hadir dan selalu ada di moment-moment membahagiakan di hidup aku. Terimakasih sudah menemani sehabis sidang sampe bantuin bawain skripsi Maharani. Aaaaaaaa! I love you to the moon and back!

Yang katanya Geng Tanpa Gosip :)
Sahabat-sahabat di kelas B jaman semester 1 dan 2, yang saya pun lupa bagaimana awalnya bisa barengan sama wanita-wanita yang kelakuannya barokah ini :) kayaknya sih berawal dari sering sekelompok kalau ada tugas di kelas dan kemana-mana sering bareng sampai detik ini Alhamdulillah masih sahabatan sama eceu-eceu rempong ini. Terimakasih sudah selalu menjadi pendengar dari mulai masuk di kampus biru ini, berbagi cerita perkuliahan, tempat berkeluh kesah dan wanita-wanita yang nggak pernah lupa mengingatkan Maharani untuk move on. Hehehehe. Semoga sahabatannya langgeng terus sampai tua nanti, aamiin. I love you, Ca, Liv, Fan, Ta, Zah!


Kesayangan! Danira Bunga dan Pasa Wardani!
Apa sih yang bisa saya lakuin kalau nggak ada dua manusia ini di kehidupan terberat saya saat kuliah? Apa sih yang bisa saya lakuin kalau nggak ada dua manusia ini disaat kegabutan di kampus melanda? Apa sih yang bisa saya lakuin kalau nggak ada dua manusia ini disaat pengen nangis banget karena orang-orang yang kadang nggak adil? Apa sih yang bisa saya lakuin kalau nggak ada dua manusia ini disaat saya pengen marah banget sama orang? Dua manusia ini yang selalu rela setiap malamnya direcoki oleh curhatan Maharani via chat dan telfon berjam-jam, dua manusia ini yang selalu siap mendengar keluh kesahnya Maharani. Walaupun di tengah perkuliahan sempat marah besar sama Pasa tapi akhirnya sadar nggak bisa jauh dari manusia satu ini. Danira Bunga a.k.a Ungo, si partner segala hal dari mulai kegabutan sampai kesibukan. Sedih banget rasanya mengingat janji kita berdua buat lulus bareng tahun ini nggak terealisasi, setelah sebelumnya apa-apa selalu bareng dari jaman KMMK, seminar, job trainning, daftar skripsi, bimbingan, sidang UP bareng tapi kita nggak jadi lulus bareng, tapi nggak apa-apa semoga Ungo dilancarin terus kerjain skripsinya, cepet beresin biar nggak harus ngasih duit terus buat UNISBA :') Pasa Wardani, manusia ter-pecicilan dan ter-loyal sama sahabat, yang anterin aku wawancara sama narasumber untuk skripsi, yang ter-rela menghabiskan pulsa untuk curhat dengan Maharani di tengah malam selama berjam-jam, yang selalu gabut bersama Maharani dan Danira di square menunggu jam kuliah, yang selalu mengingatkan Maharani untuk jangan mengeluh, yang selalu ngasih tahu Maharani buat jadi orang baik. Kalian berdua yang selalu ada di hampir tiap hari dari mulai urusan kepusingan himpunan sampai perkuliahan, bakal kangen bangeeeeet! Cepet beresin skripsinya sayang-sayangku, semoga dilancarkan dan diberikan kemudahan selalu. Doaku menyertai kalian, luv!!!!

Geng Mankom!
Geng yang bareng-bareng karena satu kelas di bidang kajian Manajemen Komunikasi. Cewe-cewe yang sebenernya udah saling kenal satu sama lain tapi deket karena sering bareng di kelas, ditambah Pasa satu. Hahahaha. Saya, Anisa dan Tsana itu teman satu kelompok saat ospek, lalu saya dan Danira kenal dari jaman di twitter tapi nggak pernah saling ngobrol satu sama lain sebelumnya, sedangkan saya dan Luthfi Faza ini kenal karena dulu P3M nya satu ruangan. Alhamdulillah merasa beruntung sekali dipertemukan dengan mereka ini yang karakternya nggak jauh beda, obrolannya nyambung, kesukaannya sama (kecuali saya yang sama sekali nggak minat dengan drama Korea), gibahnya paling juara, annoyingnya nomor 1 wah terbaik. Hahahaha. Terimakasih girls, terimakasih sudah mewarnai dunia perkuliahan saya selama beberapa tahun terakhir ini, terimakasih telah mengukir cerita yang menyenangkan, agak sedih menulis ini karena kita nggak punya lagi waktu buat kumpul berlima, tapi semoga nanti bisa sering-sering kumpul lagi ya. Terimakasih banyak selalu mendengar segala cerita, keluh kesah dan segala hal yang harus diceritakan. I do love u all!

Rizki!
Sosok lelaki yang datang di awal tahun ini, selalu ada di momen-momen krusial kehidupan saya di tahun ini. Begitulah, Tuhan selalu punya rencananya sendiri untuk mempertemukan setiap manusia, dan bertemu Rizki pun merupakan rencana Tuhan yang agak lucu. Hehehe. Yang dari awal sudah kena semprot pusingnya skripsi, yang dari awal ikut diribetin segala prosesnya, anter ngeprint sana-sini, beli tinta, beli ini itu. Terimakasih banyak, maafkan Maharani yang selalu merepotkan. Terimakasih sudah menyempatkan hadir di hari itu, pulang kerja, bawain bunga, hehehe, terimakasih, sayang.

9 Agustus 2016
Hari kedua sidang skripsi, hari berikutnya saya hanya datang untuk ikut selebrasi sama teman-teman dengan buru-buru naik gojek karena mereka keluar ruangan dan yudisium lebih cepat dari hari sebelumnya. Maharani si sok sok niat bikinin paper flower tapi malah bikin jadi telat hahahah. By the way, congrats for our unforgetable moment!

19 Agustus 2016 - Yudisium Fikom Unisba
Yudisium Fikom Unisba, alhamdulillah Maharani lulus dengan nilai cumlaude huehehe udah gitu duduk sebelah Anif pas yudisium, maaf salah fokus :))
Moment tersedih, terakhir kalinya sebagai mahasiswa Fikom kumpul bersama di Aula, dikasih bunga, piagam dan sebuah map berisi transkrip serta sertifikat. Habis prosesi yudisium kita makan-makan. Hahahaha inilah sebagian dari potret yang menggambarkan betapa menyenangkannya hari itu..


Geng belajar Kompre (?)
Yang ini..... hari pertama pengambilan toga untuk wisuda, kita ter-gercep ke kampus pagi-pagi lalu pergi ke studio foto untuk melakukan foto studio seperti di atas. Setelah selesai foto baru sadar kalau toga nya kebalik, kualat sih orang belum di sahkan sudah foto duluan, ditambah gaya fotonya nggak ada yang normal. Geng ini sesungguhnya terbentuk karena kita sebenarnya sudah sekelas sejak semester 3 di mata kuliah umum, dengan 3 gadis lainnya sudah sekelas semenjak semester 1. Kelompok belajar ini terbentuk karena 4 gadis ini butuh petuah untuk sidang Komprehensif dan ahlinya adalah Andriyana si ensiklopedi berjalan yang alhamdulillah membuat sidang Komprehensif kami sukses. Hahahaha si pintar, terimakasih bung Andri yang kini tak lagi pendiam karena sudah diracuni para gadis yang agak kurang sehat jiwa dan raganya ini.

Habis foto studio, lanjut fotobox, masih dengan posisi toga yang kebalik.
Capture by Zahra!
Graduation Day!!
Finally the day has come! Akhirnya ada juga di titik dimana merasakan moment di wisuda di Unisba(?)
Sebelumnya memang sudah tahu euforianya seperti apa, ketika awalnya kakek dan nenek mau ikut rasanya nggak tega ngajak mereka ikut ke wisudaan berdesakan dan ya Tuhanku udah kayak orang lagi umroh, kelar wisuda mabrur deh kita. Mama dan Papa aja sampe kelelahan dan bingung saling mencari. Dari beberapa hari sebelumnya sudah hectic, padahal yang mau di wisudanya sih santai aja, Mama pesan masakan banyak sekali katanya untuk bekal, ade sibuk ingin tampil gaya, papa sibuk merecoki. Hahahaha. Duh tapi moment gini kan sekali seumur hidup ya.. H-berapa hari sudah siap baju dan apa yang akan dibawa hari H nantinya, pakai baju yang mana dan akan bawa apa saja. Sudah booking foto keluarga dari jauh-jauh hari, sengaja pilih foto pagi-pagi karena supaya masih fresh dan memang giliran wisudanya siang. Pagi-pagi hectic, sudah dijemput untuk ke Papyrus, taunya di Papyrus ketemu banyak sekali teman-teman yang juga foto studio. Sampai di Papyrus, konfirmasi, menunggu giliran, dan foto. Sehabis foto keluarga, Rizki dateng buat foto juga sama saya, tapi karena doski datang terlambat, kami fotobox saja dan tak sempat foto studio, sehabis itu pilih foto yang akan dicetak nantinya. Dan tadaaaaa ini dia hasil fotonya....

Full Team! Hahahaha!
Full Team! (2)
Maharani edisi bertoga.
Maharani dan Aldyan yang rambutnya tak lagi gondrong.
Maharani bersama Papah Engkus dan Mamah Sri.
Sehabis foto, dengan terburu-buru melucur ke Unpas mengantar Aldyan mengurusi ospek yang niat awalnya mau biarkan dia sendiri taunya jadi diantar sekeluarga dan endingnya tetap ditinggal karena lama. Habis dari Unpas lalu ke Tubagus untuk numpang makan bekal karena kami lapar dan wisuda pasti lama, terus nggak dapat makanan berat. Wisuda dimulai jam 13.30 dan jam 1 baru otw dari Tubagus, iya sih deket tapi ketika orang-orang ngeline kejebak macet dimana-mana dan itu hari Sabtu, makin bete. Telat. Baru sampe kampus jam setengah 3 berikut itu pun jalan kaki dari Wastukencana dengan pake heels dan jalan yang nanjak (nggak apa-apa Maharani nggak capek). Jalanan hari itu bener-bener bikin ingin menggerutu selamanya, terkutuk:(
Selain jalanan yang macet, padat, dan jalanan mendadak ditutup di berbagai ruas, putar jalan sana sini tetap terjebak macet yang super duper stuckkkkk. Sesampainya di kampus langsung ditunjukin di tempat duduk, handphone lowbatt, bosan sekali di dalam aula dan cuma bisa ngobrol sama Zahra, kok ngakak sekali wisuda Maharani ini bertubi-tubi zonknya. HAHAHAHA. Di tengah handphone lowbatt ternyata teman-teman yang sudah datang nyariin tapi handphone udah 8% dan dipakai untuk telfon nyari papa dan akhirnya ketemu di depan ATM HAHAHAHA ya Allah kenapa sih wisuda tuh:))
Sehabis ketemu Mama dan Papa, ketemu Danira dan yang lainnya, akhirnya jadi meeting point lah disitu, datanglah teman-teman satu-persatu membawakan bunga sembari menggerutu "naha sih wisuda na meni didieu? heurin, aing hese parkir, meunang parkir jauh pisan" iya setiap orang yang menghampiri hampir semuanya menggerutu kenapa susah parkir:(
Senang sekaliiiiii ketemu teman-teman yang diundang hadir akhirnya menyempatkan hadir ke wisudanya Maharani untuk ikut merayakan.. Teman-teman SMP, Erida, Akmal, Fitri, Ita. Teman-teman SMA, Risang, Dita, Sarah, Milla. Marcomm Squad, Ahmad, Pipeh dan Deninna. Girlssss, Ungo, Tsana, Ica, Ubel, Aliv, Tantia, Kesya, Ovi dan Hanie. Si pacarku yang hujan-hujanan dan berdesakan, hahaha terimakasih Rizkinyah! 
Terimakasih banyak untuk semua yang sudah meluangkan waktunya dan menyempatkan hadir ke wisudanya Maharani, terimakasih sudah ikut merayakan harinya Maharani, membawakan bunga, membawakan hadiah, berdesalkan, jalan kaki jauh karena parkirnya jauh, yang ada di foto dan nggak ada di foto, jika ada kata lebih dari kata terimakasih, mau saya ucapkan untuk kalian semuanya. Terimakasih untuk waktu dan segala kebaikannya, semoga dibalas oleh Allah SWT. Aamiin. 

27 Agustus 2016. Terimakasih banyak, semuanya!

Luv!
Luv! (2)
Luv! (3)
Rizkinyah! Luv!

Akhir kata, berakhirlah cerita ini. 27 Agustus jadi hari yang cukup panjang dan melelahkaaaaaaan... Menyisakan badan pegal berhari-hari, apalagi kaki dan tanganku. Terimakasih untuk semua yang berperan dalam perjalanan ini. Me Love You All...



Much Love,



Maharani Fitri Lestari Nurnia, S.Ikom.