Selasa, 26 April 2011

Copy From page 72 Tumblr

Merelakan. Melepaskan.

Kedua hal yang mengharukan.

Saat kau mencintainya dengan segenap hatimu,
kau benar benar menawarkan perasaan cintamu,
hingga kau rela melepaskannya.

Jika ia memang akan bahagia, seperti halnya lebih baik melihat orang
yang kau cintai tak lagi bersamamu,
dibandingkan kau bersamanya dan membuatnya jenuh,
dan tak bahagia berada disampingmu.

Saat kau menyadari semuanya tidaklah kejam untukmu,
namun kau beruntung dapat menyadari perasaannya.

Menyedihkan.

Ya menyedihkan- itu tepat untukmu,
yang menderita dalam percintaan,
saat cintamu tak terbalas- atau orang
yang kau cintai telah berkhianat.

Tapi, kau bukan orangyang paling menyedihkan.
Sadarilah, dia yang melukaimu lebih menyedihkan lagi darimu.
Karena tanpa ia sadari, ia menyia-nyiakanmu
yang telah sangat mencintainya.

Salah mencintai?
Hanya dengan mencintai, kau melihat dirinya sangat sempurna.

Mencintai.

Bukanlah suatu kebutuhan, melainan suatu PILIHAN.

Saat kau menganggap cinta itu sebagai kebutuhan,
kau tak akan rela melepaskannya,
kau hanya boleh menyadari dia adalah suatu PILIHANMU,
bukan suatu kebutuhan-
yang harus memenuhi hidupmu.

Maka kau akan sangat sakit, dan tak rela,
bila kau kehilangannya.

Cinta itu..
Ga selalu indah-seindah dongeng
Cinderella yang berakhir bahagia,
atau Romeo and Juliet-
yang kisahnya abadi.

Tapi,
kau bisa mencobanya.

Namun,
saat kau tak berhasil menciptakan cerita-cerita indah,
kau hanya bisa merelakannya.

Disaat yang tepat, kau akan temukan seorang yang lebih
baik dan mempesona.


Karena dibalik semuanya,
CINTA TAK HARUS MEMILIKI.

Maka dengan mengaguminya, kau sudah cukup membuktikan,
bahwa kau rela dan tetap bisa bertahan,
walau dia tak disampingmu sekalipun..

-Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here, Cheers! :)